Film Horor Komedi yang Menggabungkan Unsur Keterlibatan dan Kelucuan
Film Sebelum Dijemput Nenek karya sutradara Fajar Martha Santosa menawarkan pengalaman menonton yang unik dengan menggabungkan unsur horor dan komedi. Film ini menceritakan kisah dua saudara kembar, Hestu (diperankan oleh Angga Yunanda) dan Akbar (diperankan oleh Dodit Mulyanto), yang terpisah setelah diurus oleh neneknya. Kehadiran Nisa (diperankan oleh Wavi Zihan) sebagai kembang desa menambah kedalaman cerita yang mencampurkan ketegangan horor dengan elemen lucu.
Peran Angga Yunanda dalam Film
Angga Yunanda mengaku bahwa memerankan karakter Hestu merupakan tantangan besar baginya. Ia harus mampu menyampaikan sifat-sifat tokoh tersebut dengan tepat, termasuk bagaimana ia berperilaku dalam adegan komedi maupun horor. Menurutnya, skenario film telah menjelaskan secara jelas perpaduan antara elemen horor dan komedi, sehingga memudahkannya untuk memainkan karakter tersebut.
“Ini menantang bagaimana caranya kami bisa seratus persen di tiap adegan yang berbeda-beda, entah itu komedi, horor, bahkan dramanya,” ujarnya.
Karena ini adalah pertama kalinya Angga memainkan karakter dalam film komedi, ia sempat merasa khawatir saat beradu akting dengan para komika. Namun, ia mengakui bahwa para komedian tersebut telah mempersiapkan diri dengan baik dan mendiskusikan rencana mereka dengan pemain lain.
“Jadi apapun itu yang akan hadir, baik itu beat comedy atau mungkin gerakan yang akan muncul dari mereka itu justru sudah mereka persiapkan. Mungkin biar kami tak kaget dan siap-siap kira-kira apa yang lawan main akan berikan,” tambahnya.
Aktor Angga Yunanda dan Wavi Zihan pada sesi wawancara di kantor Redaksi Tempo, Palmerah, 12 Agustus 2025. Tempo/Jati Mahatmaji
Peran Wavi Zihan dalam Film
Wavi Zihan, yang memerankan karakter Nisa, menekankan pentingnya keselarasan antar pemain dalam film komedi. Menurutnya, momen-momen kecil sangat menentukan keberhasilan sebuah scene.
“Momen-momen kecil itu sangat menentukan apakah itu akan berhasil atau tidak. Bersyukur juga karena para komika yang sudah lama berkecimpung di dunianya, kami jadi dikasih tahu momen yang perlu diperhatikan untuk akhirnya bisa memunculkan komedi yang bisa berhasil,” katanya.
Karakter Hestu dan Nisa dalam Film
Hestu dikenal sebagai sosok yang independen, keras kepala, dan memiliki pendirian teguh. Hal ini berasal dari didikannya sejak kecil yang tidak harmonis dengan keluarganya. Sejak kecil, Hestu tinggal bersama neneknya yang otoriter dan jauh dari rasa cinta yang ingin ia terima.
“Nenek yang sangat otoriter dan sangat jauh dari rasa cinta yang ingin diterima oleh Hestu, jadi dia merasa mungkin harus pergi dari desa tersebut. Jadi pas sudah punya waktu untuk berpisah dengan sang nenek, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Akhirnya, dia besar di Jakarta, sendirian,” jelas Angga.
Namun, Hestu memiliki saudara kembar, yang menjadi salah satu konflik utama dalam film. Angga mengatakan bahwa Hestu memiliki sifat iri karena nenek hanya berpihak kepada saudara kembarnya. Saat ia kembali ke kampung halaman, ia berpikir hidupnya akan lebih aman dan tenang jika neneknya sudah meninggal. Ternyata, neneknya justru meninggal di hari keramat. Nenek meminta satu orang untuk menemaninya ke alam lain, yaitu antara Hestu dan Akbar.
Sementara itu, Nisa dikenal sebagai kembang desa yang aktif membantu dan mengurus orang-orang tua di kampungnya. Meskipun tampak baik, Nisa ternyata suka hal-hal supranatural. Selama periode mereka bertahan untuk menghindari dijemput oleh nenek, Nisa juga memiliki misi tersendiri untuk melihat sosok gaib tersebut.
Film Debut Sutradara Fajar Martha Santosa
Sebelum Dijemput Nenek adalah debut penyutradaraan film panjang bagi Fajar Martha Santosa. Film ini dapat disaksikan melalui bioskop mulai Kamis, 22 Januari 2026.

0 Response to "Cerita Angga dan Wavi di Film Horor Komedi"
Posting Komentar